Inovasi Pengelolaan Limbah Ternak Menjadi Biogas
Salah satu sumber energi alternatif adalah biogas. Gas ini berasal dari berbagai macam limbah organik seperti sampah biomassa, kotoran manusia dan kotoran hewan. Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh bakteri metanogenik anaerobik (bakteri penghasil gas metan yang hanya dapat hidup dalam kondisi bebas oksigen) dari proses perombakan bahan-bahan organik. Karena sifat gas metan yang mudah terbakar, biogas dapat dipakai sebagai sumber energi alternatif bagi masyarakat.
Kelompok Tani Gading Kencono Desa Kaligading melaksanakan program pengelolaan limbah ternak, yaitu Biogas Asal Ternak Bersama Milik Kelompok Tani Gading Kencono. Kegiatan ini adalah pemanfaatan hasil samping peternakan berupa kotoran ternak segar (KTS) mennjadi biogas dan pupuk organik.
kelompok ternak Gading Kencono mengembangkan proyek biogas skala terbatas. Biogas yang mereka buat berasal dari bahan baku kotoran ternak yang diolah dalam suatu instalasi biogas sederhana dengan Kapasitas 12 kubik. Caranya dengan membuat tangki penampungan limbah dari batu bata dan semen, kemudian membuat jaringan pipa dari instalasi biogas ke rumah-rumah warga.
Biogas yang dihasilkan dimanfaatkan oleh warga sebagai sumber energi pengganti gas elpiji. Tujuan penggunaan teknologi sederhana ini adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan cara penekanan pengeluaran kebutuhan sehari hari masyarakat yang selama ini mengeluarkan biaya yg cukup tinggi untuk membeli LPG dan sebagai aksi pengendalian pencemaran lingkungan.
Biogas memang merupakan energi alternatif yang sangat dianjurkan untuk mengantisipasi perubahan iklim. Karena pengelolaan limbah ternak menjadi biogas terbukti menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Hal ini dapat dipastikan karena penggunaan biogas mencegah pelepasan gas CH4 yang dihasilakan oleh limbah ternak ke atmosfer. Selain itu, biogas tidak menghasilkan asap seperti pada pembakaran bahan bakar fosil. Dan karena biogas berasal dari limbah, maka sangat membantu pengelolaan limbah dan sampah untuk mewujudkan lingkungan yang bersih.
Untuk mengumpulkan bahan baku kotoran sapi, para peternak membuat penampungan yang posisinya lebih rendah dari kandang sapi. Lalu setiap pagi hari para peternak sapi mengambil kotoran sapi yg masih segar ditipal/diambil dan dimasukkan kedalam bak penampung. Setelah ditampung di bak penampungan, kotoran sapi dicampur dengan air dihancurkan lalu diaduk menggunakan mixer. Setelah selesai proses penghancuran kotoran sapi akan dialirkan masuk ke lubang Digester untuk diproses menjadi gas.
Untuk menyalurkan gas dari Lubang Digester, Di atas kubah tabung Digester dipasang pipa untuk menyalurkan produksi gas ke kompor gas milik warga. Selain menghasilkan Gas penggunaan Biogas ini juga menghasilkan pupuk organik cair yang tanpa diolah bisa langsung diaplikasikan ke tanaman.
Dari pembuatan Biogas dengan kapasitas 12 kubik tersebut bisa disalurkan untuk 10 rumah tangga.
Dipost : 2019-11-08 10:36:08 | Dilihat : 456